Tari Ranup Lampuan: Tarian Aceh Simbol Keramahtamahan

Sumber: Koleksi Pribadi Penulis

Oleh: Siti Hajar

Tari Ranup Lampuan adalah salah satu tarian tradisional Aceh yang menggambarkan keramahtamahan masyarakatnya dalam menyambut tamu. Kata "ranup" dalam bahasa Aceh berarti sirih, sementara "lampuan" merupakan tempat menyimpan sirih khas Aceh. Tarian ini menceritakan proses penyajian sirih kepada tamu, mulai dari memetik, membungkus, hingga menghidangkannya sebagai tanda penghormatan dan penerimaan yang tulus.

Filosofi di Balik Setiap Gerakan

Setiap gerakan dalam Tari Ranup Lampuan memiliki makna tersendiri yang mencerminkan nilai-nilai luhur budaya Aceh:

  1. Gerakan Membuka dan Mengayun Tangan – Melambangkan kehangatan dalam menyambut tamu dengan sikap terbuka dan penuh keramahan.
  2. Gerakan Mengambil Sirih dari Puan – Menggambarkan penghormatan dan penghargaan kepada tamu dengan memberikan sesuatu yang berharga, dalam hal ini sirih sebagai simbol persaudaraan.
  3. Gerakan Menyodorkan Sirih dengan Penuh Kehormatan – Menunjukkan ketulusan dan ketulusan hati dalam menyambut seseorang.
  4. Gerakan Berjalan dengan Langkah Pelan dan Lembut – Melambangkan kesantunan, kelembutan, serta penghormatan terhadap tamu yang datang.
  5. Gerakan Menunduk Ringan – Sebagai bentuk penghormatan yang mendalam terhadap orang yang lebih tua atau memiliki kedudukan lebih tinggi.

Perjalanan Tari Ranup Lampuan ke Pentas Dunia

Diciptakan oleh Yuslizar pada tahun 1959, Tari Ranup Lampuan awalnya diiringi oleh musik orkestra atau band, namun kemudian berkembang dengan menggunakan alat musik tradisional Aceh seperti Serune Kalee, gendang, dan rapa'i. Sejak saat itu, tarian ini semakin dikenal dan menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai acara adat dan budaya.

Di tingkat nasional, Tari Ranup Lampuan telah menjadi salah satu tarian wajib dalam penyambutan tamu kehormatan. Tarian ini kerap ditampilkan dalam acara kenegaraan, kunjungan pejabat tinggi, dan festival seni budaya di seluruh Indonesia. Pekan Kebudayaan Nasional dan Festival Seni Budaya Nusantara adalah beberapa ajang di mana Tari Ranup Lampuan sering dipentaskan.

Tidak hanya populer di Indonesia, Tari Ranup Lampuan juga telah memperkenalkan budaya Aceh ke dunia internasional. Tarian ini pernah ditampilkan dalam berbagai festival seni dan pertemuan diplomasi budaya seperti ASEAN Cultural Festival dan World Dance Festival. Para penari dari Aceh sering mewakili Indonesia dalam pertunjukan seni di Eropa dan Asia, membawa keindahan dan keanggunan tarian ini ke mata dunia.

Durasi dan Keunikan Tari Ranup Lampuan

Durasi Tari Ranup Lampuan biasanya berkisar antara tiga hingga sembilan menit, tergantung pada koreografi dan kebutuhan acara. Keunikan tarian ini terletak pada gerakan yang anggun

Kostum pakaian adat Aceh mencirikan keindahan, kekuatan dan kelembutan serta semangat juang yang tinggi. Ini adalah cerminan karakter masyarakat Aceh.

Kostum yang dikenakan para penari biasanya terdiri dari kain songket dan hiasan kepala yang menambah pesona tarian ini.

Dengan semakin banyaknya festival budaya dan acara internasional yang menampilkan Tari Ranup Lampuan, tarian ini terus menjadi simbol kebanggaan masyarakat Aceh dan bagian dari diplomasi budaya Indonesia di mata dunia. []

 

Lebih baru Lebih lama