20 Fakta tentang Selat Sunda yang Jarang Diketahui Orang

Sumber: www.bola.com


20 Fakta tentang Selat Sunda yang Jarang Diketahui Orang

Oleh: Siti Hajar

Selat Sunda bukan hanya jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatra, tetapi juga menyimpan sejarah panjang dan fenomena alam yang luar biasa. Dari letusan dahsyat Krakatau hingga ancaman megathrust, berikut adalah 20 fakta unik tentang Selat Sunda yang mungkin belum banyak diketahui.

Sejarah dan Peristiwa Alam

  1. Letusan Krakatau 1883: Ledakan Dahsyat yang Mengubah Dunia

Pada 27 Agustus 1883, Gunung Krakatau meletus dengan kekuatan luar biasa. Ledakannya terdengar hingga 4.800 km dari lokasi, menewaskan lebih dari 36.000 orang, dan menyebabkan tsunami setinggi 40 meter. Abu vulkaniknya menyelimuti atmosfer, menyebabkan penurunan suhu global selama bertahun-tahun.

  1. Gelombang Suara Krakatau yang Mengelilingi Bumi

Ledakan Krakatau tercatat sebagai suara paling keras yang pernah terdengar di Bumi. Gelombang kejutnya mengelilingi planet sebanyak tiga kali dan tercatat di berbagai barometer di seluruh dunia.

  1. Tsunami Krakatau yang Menghancurkan Pesisir

Letusan Krakatau memicu tsunami raksasa yang menghancurkan pesisir Banten dan Lampung, menewaskan ribuan orang dalam hitungan menit.

  1. Munculnya Anak Krakatau

Setelah letusan 1883, gunung baru muncul dari dasar laut dan diberi nama Anak Krakatau. Sejak 1927, gunung ini terus tumbuh dan tetap aktif hingga saat ini.

  1. Tsunami Selat Sunda 2018: Erupsi Tanpa Peringatan

Pada 22 Desember 2018, longsor bawah laut akibat erupsi Anak Krakatau memicu tsunami yang menghantam pesisir Banten dan Lampung, menewaskan lebih dari 400 orang.

  1. Gelombang Pasang Bulan Purnama yang Memperparah Tsunami 2018

Salah satu faktor yang memperparah tsunami 2018 adalah gelombang pasang akibat bulan purnama, yang meningkatkan tinggi gelombang saat mencapai daratan.

  1. Megathrust Selat Sunda: Ancaman Tsunami di Masa Depan

Selat Sunda berada di zona tumbukan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Para ilmuwan memperingatkan bahwa zona megathrust ini berpotensi menghasilkan gempa berkekuatan di atas 8,7 SR dan tsunami besar yang dapat melanda pesisir Jawa dan Sumatra.

  1. Tsunami Purba di Selat Sunda

Studi geologi menunjukkan bahwa sebelum letusan Krakatau 1883, Selat Sunda telah beberapa kali mengalami tsunami besar akibat gempa bumi dan letusan gunung api di masa lalu.

  1. Bangkai Kapal Perang di Dasar Selat Sunda

    Dasar laut Selat Sunda menyimpan banyak bangkai kapal dari era Perang Dunia II, termasuk            HMAS Perth dan USS Houston yang tenggelam dalam pertempuran melawan Jepang pada tahun       1942.

  1. Arus Laut yang Kuat dan Berbahaya bagi Kapal

Selat Sunda memiliki arus laut yang sangat kuat, terutama saat pasang surut. Banyak kapal yang mengalami kesulitan menyeberangi selat ini karena arusnya yang tidak terduga.

Keunikan dan Peran Strategis

Jalur Pelayaran Kuno sejak Sriwijaya

Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, Selat Sunda telah menjadi jalur perdagangan utama yang menghubungkan Nusantara dengan India, Arab, dan Tiongkok.

  1. Pemisahan Lalu Lintas Laut (TSS) Pertama di Indonesia

Pada 2019, Selat Sunda menjadi salah satu dari dua selat pertama di Indonesia yang memiliki skema pemisahan lalu lintas laut (Traffic Separation Scheme/TSS) untuk meningkatkan keselamatan pelayaran.

  1. Rencana Jembatan Selat Sunda yang Kontroversial

Sejak era Presiden Soekarno, wacana pembangunan Jembatan Selat Sunda muncul. Proyek ini digagas kembali pada 2010 dengan panjang sekitar 30 km, tetapi ditunda karena biaya tinggi dan risiko gempa serta tsunami.

  1. Pulau-Pulau Vulkanik di Sekitar Selat Sunda

Selain Krakatau dan Anak Krakatau, Selat Sunda juga memiliki pulau vulkanik lainnya seperti Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku, yang merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik.

  1. Keanekaragaman Hayati Laut yang Kaya

Perairan Selat Sunda kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk terumbu karang, berbagai spesies ikan, dan mamalia laut seperti lumba-lumba, menjadikannya kawasan yang penting untuk konservasi.

  1. Konektivitas Laut Jawa dan Samudra Hindia

Selat Sunda menghubungkan Laut Jawa dengan Samudra Hindia, memungkinkan pertukaran massa air yang memengaruhi kondisi oseanografi dan iklim di wilayah sekitarnya.

  1. Rute Alternatif ke Selat Malaka

Selat Sunda menjadi jalur alternatif bagi kapal yang ingin menghindari kepadatan lalu lintas di Selat Malaka, meskipun arus dan kedalaman perairannya menantang bagi kapal-kapal besar.

  1. Pulau-Pulau Kecil yang Eksotis

Selain pulau vulkanik, Selat Sunda memiliki pulau-pulau kecil seperti Pulau Sangiang dan Pulau Panaitan yang menyimpan keindahan alam serta situs sejarah yang menarik.

  1. Potensi Wisata Sejarah dan Alam

Dengan kombinasi sejarah, keanekaragaman hayati, dan keindahan alam, Selat Sunda memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata berbasis sejarah dan ekowisata.

  1. Peran Strategis dalam Konektivitas Asia Selatan

Selat Sunda menjadi jalur utama yang dilalui oleh sekitar 40% kapal dagang asing, menjadikannya wilayah yang sangat penting dalam perdagangan dan geopolitik maritim.

Selat Sunda bukan hanya jalur perairan biasa, tetapi wilayah yang sarat dengan sejarah, bencana alam, dan tantangan infrastruktur. Dari letusan Krakatau hingga ancaman megathrust dan proyek jembatan yang kontroversial, selat ini terus menjadi perhatian dunia. Dengan memahami lebih dalam tentang Selat Sunda, kita dapat lebih menghargai betapa pentingnya wilayah ini dalam sejarah dan masa depan Indonesia.

 


Lebih baru Lebih lama